5.1. Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat,
objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna,
atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok.
a. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya
The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian
ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak dan hukum yang indah, sedangkan
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan menyenangkan.
Jadi
pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
-
keindahan
seni
-
keindahan
alam
-
keindahan
moral
-
keindahan
intelektual.
b. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan
dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan
dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih sempit sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan (mata), yakni
berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan
dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang
selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Tapi di lihat dari sudut pandang suatu objek nilai
ekstrinsik dan intrinsik dalam keindahan memiliki perbedaan sebagai berikut.
a.
Nilai ekstrinsik
adalah
nilai-nilai yang tidak dapat dinilai oleh panca indera, berkenaan aspek
kejiwaan, filsafat atau psikologi, serba noumena, transendental. Nilai ekstrinsik
hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan ilmu,
filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu.
b.
Nilai intristik
Berbeda dengan nilai intrinsik yang lebih kepada
penilaian berdasarkan pada apa yang terlihat saja oleh mata dan imajinasi
seseorang, tanpa mempertimbangkan aspek lain. Dengan kata lain nilai intrinsik
adalah nilai-nilai yang berasal dari penilaian panca indera yang hanya
berdasarkan pada logika.
Apa itu komplementasi? Dalam arti katanya kontemplasi
bisa diartikan sebagai renungan yang disertai dengan kebulatan pikiran atau
perhatian penuh, maka dapat kita simpulkan bahwa berkontemplasi adalah suatu
keadaan di mana seseorang merenung dan berpikir dng sepenuh perhatian.
Kontemplasi bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang indah. Di kalangan umum
kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran
untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam
ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya
dimuka cermin.
Sedangkan ekstansi bertujuan untuk merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah. Ekstansi dapat diartikan sebagai dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan
ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor
pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor
pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat
kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan
terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Apabila kedua unsur tersebut
digabungkan akan menciptakan penilaian yang indah. Keindahan yang didasarkan
pada selera seni juga didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
5.2. Renungan
Renungan
berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Adapun macam-macam Teori renungan untuk menciptakan karya
seni, antara lain :
- Teori Pengungkapan: Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
- Teori Metafisik: Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya;
- Teori Psikologis: Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
5.3. Keserasian
Keserasian berasal dari
kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
Keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2
teori keserasian antar lain:
1. Teori objektif dan subjektif
·
Teori
Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai
estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif
adalah Plato, Hegel.
·
Teori
Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu
tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu
benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
2. Teori Perimbangan
Dalam arti
yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
http://dewaruci2.wordpress.com/2011/06/29/pengertian-kontemplasi-ekstansi-teori-renungan-dan-teori-keserasian/
http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/06/perbedaan-nilai-ekstrinsik-dan-nilai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar