Selasa, 01 November 2016

BAB II - ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGNITIF MANUSIA


BAB II
Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia


A.    Definisi Arsitektur Komputer
Menurut Sora (2014) arsitektur komputer adalah dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya.
Alfatta (2007) arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

B.     Definisi Struktur Kognisi Manusia
Menurut Suardi (2015) kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Kemudian dalam psikologi istilah kognisi mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.
Kognisi menurut Atwood (2005) adalah proses mengetahui, termasuk pemikiran, pengetahuan, ingatan, dan imajinasi.

C.     Kaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Seperti yang telah dijelaskan di atas tentunya sudah dapat diketahui hubungan antara keduanya, yaitu  manusia dan komputer sama-sama dapat memproses informasi. Sama sama melalui proses input data baik itu pada komputer maupun pada manusia, pemrosesan data itu sendiri, penyimpanan data, dan outputnya. Namun bila pada arsitektur komputer yang mengendalikannya adalah manusia, dan komputer itu sendiri diciptakannya oleh manusia, dan program-program yang ada dikomputer juga diciptakan oleh manusia. Sedangkan manusia proses dan kendalinya ada pada manusianya itu sendiri. Namun bila dihubungkan, maka terjadi hubungan timbal balik antara keduanya, arsitektur komputer dibuat oleh manusia, namun manusia membutuhkannya agar dapat mempermudah manusia dalam pekerjaanya.

D.    Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
1.      Kelebihan arsitektur komputer:
a.       Bisa digunakan oleh lebih dari pengguna (multi user)
b.      Dapat membuka beberapa program dalam waktu bersamaan
c.       Memiliki beberapa prosesor
2.      Kekurangan arsitektur komputer
a.       Membutuhkan daya listrik
b.      Harganya cenderung mahal
c.       Membutuhkan ruang untuk penyimpanannya
3.      Kelebihan struktur kognisi manusia:
a.       Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
b.      Dapat mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
4.      Kekurangan struktur kognisi manusia:
a.       Terkadang sulit menerapkan apa yang telah dipelajari kedalam kehidupan sehari-hari

E.     Contoh Kasus
Automatic Cooking Robot yang sedang dikembangkan oleh Shanghai Jiaotong University, Yangzhou University dan pengusaha (restoran) dari Shenzhen adalah sebuah robot yang bisa memasak sampai 600 jenis masakan cina. Bisa dibayangkan bila kita punya robot seperti ini, pastinya kami tidak akan pernah bosan untuk makan di rumah terus. Sayang tidak ada penjelasan bagaimana prosedurnya tetapi mungkin karena saking banyaknya, kita harus terlebih dahulu meletakkan bahan-bahannya haha. Sepertinya bukan hal tidak mungkin lagi kalau nantinya mau makan, kita cukup tekan tombol dan makanan segera tersedia.

Analisis pada contoh kasus diatas adalah memang tekonogi hampir dapat membuat semua kegiatan manusia menjadi praktis, bahkan dalam halnya memasak. Namun perlu ditekankan sekali lagi pada kelemahan komputerisasi seperti dalam generalisasi dan pemahaman pada pola kompleks, dimana mungkin teknologi diatas dapat membuat suatu makanan tetapi tetap mengenasi rasa dan komposisi makanan yang akan diolah diprogram oleh manusia itu sendiri.



Daftar Pustaka:
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Atwood, T. (2005). Sindrom asperger. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semeste
Sora (2014). Pengertian arsitektur computer secara lebih jelas. http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html. diakses pada tanggal 01 November 2016  

 Suardi, M. (2015). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish

1. TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI - PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI




BAB I
Pengantar Sistem Informasi


1.      Pengertian Informasi
      Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.
      Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.

2.      Pengertian Sistem
     Menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
   Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

3.      Pengertian Sistem Informasi Psikologi
    Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang dimaksudkan untuk mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

4.      Contoh Kasus Sistem Informasi Psikologi
Bentuk contoh kasus sisterm informasi psikologi adalah tes intelegensi (IQ) yang dibuat secara online dalam laman Facebook. Dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Hasil yang dikeluarkan memang belum teruji validitas dan reliabilitasnya namun hal tersebut merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi bersifat fleksibel dan tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan sIstem informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.






Daftar Pustaka:
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi terjemahan. Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka