BAB II
Arsitektur Komputer dan Struktur
Kognitif Manusia
A.
Definisi
Arsitektur Komputer
Menurut
Sora (2014) arsitektur komputer adalah dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus
sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat
keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi
kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya.
Alfatta
(2007) arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu
dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras
untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional,
kinerja, dan target biayanya.
B.
Definisi
Struktur Kognisi Manusia
Menurut
Suardi (2015) kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Kemudian dalam psikologi istilah kognisi mencakup semua bentuk pengenalan yang
meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman,
memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi,
pemecahan masalah, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.
Kognisi
menurut Atwood (2005) adalah proses mengetahui, termasuk pemikiran,
pengetahuan, ingatan, dan imajinasi.
C. Kaitan
Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Seperti
yang telah dijelaskan di atas tentunya sudah dapat diketahui hubungan antara
keduanya, yaitu manusia dan komputer
sama-sama dapat memproses informasi. Sama sama melalui proses input data baik
itu pada komputer maupun pada manusia, pemrosesan data itu sendiri, penyimpanan
data, dan outputnya. Namun bila pada arsitektur komputer yang mengendalikannya
adalah manusia, dan komputer itu sendiri diciptakannya oleh manusia, dan
program-program yang ada dikomputer juga diciptakan oleh manusia. Sedangkan
manusia proses dan kendalinya ada pada manusianya itu sendiri. Namun bila
dihubungkan, maka terjadi hubungan timbal balik antara keduanya, arsitektur
komputer dibuat oleh manusia, namun manusia membutuhkannya agar dapat
mempermudah manusia dalam pekerjaanya.
D.
Kelebihan
dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
1. Kelebihan
arsitektur komputer:
a. Bisa
digunakan oleh lebih dari pengguna (multi user)
b. Dapat
membuka beberapa program dalam waktu bersamaan
c. Memiliki
beberapa prosesor
2. Kekurangan
arsitektur komputer
a. Membutuhkan
daya listrik
b. Harganya
cenderung mahal
c. Membutuhkan
ruang untuk penyimpanannya
3. Kelebihan
struktur kognisi manusia:
a. Struktur
kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
b. Dapat
mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
4. Kekurangan
struktur kognisi manusia:
a. Terkadang
sulit menerapkan apa yang telah dipelajari kedalam kehidupan sehari-hari
E.
Contoh
Kasus
Automatic Cooking Robot yang sedang
dikembangkan oleh Shanghai Jiaotong University, Yangzhou University dan
pengusaha (restoran) dari Shenzhen adalah sebuah robot yang bisa memasak sampai
600 jenis masakan cina. Bisa dibayangkan bila kita punya robot seperti ini, pastinya
kami tidak akan pernah bosan untuk makan di rumah terus. Sayang tidak ada
penjelasan bagaimana prosedurnya tetapi mungkin karena saking banyaknya, kita
harus terlebih dahulu meletakkan bahan-bahannya haha. Sepertinya bukan hal
tidak mungkin lagi kalau nantinya mau makan, kita cukup tekan tombol dan
makanan segera tersedia.
Analisis pada contoh kasus diatas adalah memang tekonogi hampir dapat membuat semua kegiatan manusia menjadi praktis,
bahkan dalam halnya memasak. Namun perlu ditekankan sekali lagi pada kelemahan
komputerisasi seperti dalam generalisasi dan pemahaman pada pola kompleks,
dimana mungkin teknologi diatas dapat membuat suatu makanan tetapi tetap mengenasi rasa dan komposisi makanan yang akan diolah diprogram oleh
manusia itu sendiri.
Daftar Pustaka:
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Atwood, T. (2005). Sindrom asperger. Jakarta : PT
Serambi Ilmu Semeste
Sora (2014). Pengertian arsitektur computer secara lebih jelas. http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html. diakses pada tanggal 01 November 2016
Suardi, M. (2015). Belajar dan pembelajaran.
Yogyakarta : Deepublish