Kamis, 19 Januari 2017

TUGAS 4 - ARTIFICIAL INTELLIGENCE

A. Sejarah AI

     AI merupakan proses di mana peralatan mekanik dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan menggunakan pemikiran atau kecerdasan seperti manusia. Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” ang bearti “saya paham”. Barti dasar dari intelligence ialah kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi. Ketika kita berbicara mengenai sejarah AI mungkin yang pertama kali terpikir dalam benak kita adalah era 80-an hingga kini, tapi ternyata AI sudah mulai digugah sejak abad ke-13. Ketika itu Al – Jazari berhasil menciptakan robot humanoid pertama yang berfungsi sebagai robot musisi, yang bisa memainkan alat musik. Kemudian pada abad ke-18 Hishashige Tanaka berhasil membuat robot boneka yang bisa menuangkan teh dan menulis huruf Kanji.Sedangkan diabad komputer modern AI mulai digagas sejak Mc Mulloh dan Pitts mengusulkan model matematis bernama perceptron dari neuron didalam otak. Dalam hal ini mereka menunjukan bahwa neuron memberikan reaksi yang berbeda terhadap waktu input yang diberikan. Kemudian pada tahun 1950 Alan Turing melalui paper-nya mencoba menjawab, apakah komputer dapat berpikir. Pada tahun 1956 John Mc Carthy menyelenggarakan konferensi bernama “The Dartmouth summer research project on artificial intelligence” yang dihadiri oleh ahli komputer dari seluruh dunia untuk membahas dasar bagi pengembangan dan penelitian AI. Saat itu Mc Carthy mengusulkan definisi AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku seperti manusia”.

B. AI dan Kognisi Manusia

    1. Kecerdasan Manusia
Kecerdasan atau yang biasa dikenal dengan IQ (bahasa Inggris: intelligence quotient) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar,merencanakanmemecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.
Struktur Kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
  1. Pemahaman dan kemampuan verbal
  2. Angka dan hitungan
  3. Kemampuan visual
  4. Daya ingat
  5. Penalaran
  6. Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ)
Teori Kecerdasan (Inteligensi)
Diawali oleh para psikolog kognitif yang tertarik dengan inteligensi komputer analogi inteligensi manusia & inteligensi tiruan sangat mirip.
Kecepatan pemprosesan informasi
 Earl Hunt meneliti inteligensi & inteligensi artifisial dalam konteks psikologi kognitif Penelitian Hunt dan tokoh lainnya penting karena: Paradigma pemprosesan informasi memberikan banyak prosedur yang berguna untuk studi dari inteligensi manusia. Memori jangka pendek berhubungan dengan komponen verbal dari inteligensi karena proses kognitif yang sederhana & operasi yang tergantung pada memori jangka panjang & memori jangka pendek bersifat sensitif terhadap perbedaan intelektual masing-masing individu.
Pengetahuan umum
Sejak tes inteligensi berkembang pengetahuan dipertimbangkan sebagai bagian integral dari inteligensi manusia Pengujian informasi umum (mis:Jakarta ibukota Indonesia) memberikan data umum tentang pengetahuan umum dan kemampuan seseorang untuk menarik informasi kembali memprediksi masa depan.
Karakter salah satu tipe inteligensi: kemampuan menyimpan informasi semantik dalam skema terorganisasi dan untuk mengakses informasi secara efisien
Penelitian Chi (1978) tugas meta-memori: pengetahuan individu tentang ingatan mereka
Hasil: memori anak lebih akurat dari dewasa.
Tes standard digit-span task hasil: orang dewasa lebih bagus dalam recalling digit & memprediksi langkah selanjutnya dibanding anak-anak
Penalaran & pemecahan masalah
Robert J. Sternberg à triarkhis inteligensi:
a. Perilaku inteligen komponensial
Struktur & mekanisme yang mendasari perilaku inteligen. Terdapat 3 komponen pemprosesan informasi: belajar cara melakukan hal-hal tertentu, merencanakan, dan melaksanakan.
b. Perilaku inteligensi eksperiensia Perilaku yang tepat secara kontekstual à perilaku yang tidak dianggap ‘inteligen’ menurut pengalaman umum à kreatif.
c. Perilaku inteligen kontekstual. Meliputi: adaptasi terhadap lingkungan, pemilihan lingkungan yang lebih optimal, & menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi peningkatan keahlian, minat, dan nilai-nilai.
Jenis inteligensi terpenting dalam pergaulan sehari-hari
Teknik membuat solusi Sternberg à analogi.
•   Berdasarkan penelitian dengan analogi, terdapat tahapan untuk menyelesaikan kasus:
  1. Melakukan encoding terhadap istilah-istilah analogi.
  2. Membuat kesimpulan.
  3. Memetakan hubungan antara analogi pertama dengan analogi kedua.
  4. Menerapkan hubungan yang serupa antara analaogi pertama dengan analogi kedua.
  5. Membuat tanggapan/jawaban.

C. AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)

Menurut Martin & Oxman (dalam Kusrini, 2006) Sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis computer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring).

Sistem pakar merupakan salah satu cabang AI (kecerdasan buatan) yang sudah cukup tua. Sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang seringkali disebut insinyur pengetahuan) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Kecerdasan manusia sampai sekarang tidak dapat didefinisikan secara tepat, tetapi dikenali dengan perilaku-perilaku seperti: kemampuan abstraksi, kemampuan menangani situasi yang baru, & kemampuan meraba hubungan-hubungan. Dengan penggunaan teknik-eknik kecerdasan buatan, kemampuan-kemampuan yang menunjukkan kecerdasan dimiliki sebuah system pakar. Kemampuan-kemampuan ini membuat sebuah system pakar mampu meniru perilaku seorang pakar dalam menghadapi masalah di bidang tertentu, sehingga dapat membantu manusia memecahkan persoalan-persoalan yang sebelumnya hany dapat diselesaikan oleh seorang pakar. Kerangka sistem pakar telah membuat kecerdasan buatan terjangkau perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merancang system mereka sendiri menggunakan bahasa pemrograman. Dalam area bisnis, kerangka system pakar merupakan cara yang paling popular bagi banyak perusahaan untuk menerapkan system berbasis pengetahuan.
ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.Berikut adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:
Eliza : Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien : My name is Balza
Eliza : I have told you before, I do not care about names
Klien : I don’t have any money. That’s my problem
Eliza : Why do you say your problem?
Klien : Because you asked me
Eliza : Do any other reasons not come to mind?
Klien : No
Eliza : You are being a bit negative
Klien : Why?
Eliza : Please go on
Klien : OK. I am bankrupt
Eliza : How long have you been bankrupt?
Klien : A year
Eliza : Please go on
Klien : So, what should I do?
Eliza : Does that question interest you?
Klien : Yes, how can I make big money?
Eliza : You are sure?
Klien : Of course I’m sure


D. Penggunaan AI sebagai Expert System yang dapat digunakan untuk mendukung System Pengambilan Keputusan.
Kontribusi Artificial intelegence dalam bidang psikologi dapat dijelaskan dengan penggunaan AI sebagai expert system. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Sistem pakar juga merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance). Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak.



Daftar Pustaka:
Kusrini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar